ISO
Merupakan tingkat kepekaan media rekam gambar terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO maka semakin peka terhadap cahaya yang berarti gambar yang dihasilkan semakin terang.
Bisa dilihat pada contoh gambar di atas. Perbedaan eksposur yang dihasilkan jika hanya merubah ISO saja menjadi lebih tinggi nilainya, sementara nilai diafragma dan kecepatan rana tetap.
Rendah atau tingginya nilai ISO tergantung pada situasi yang kita hadapi. ISO rendah digunakan saat cahaya cukup banyak seperti kondisi siang hari di luar ruangan. ISO tinggi digunakan saat kekurangan cahaya seperti pada malam hari atau di dalam ruangan.
Sama dengan dua saudara sebelumnya, ISO ini juga memiliki kelebihan serta kekurangan.
ISO Rendah
Kelebihan dari ISO rendah adalah gambar yang dihasilkan lebih jernih dan lebih baik kualitasnya.
Kekurangan ISO rendah adalah pada situasi tertentu kita harus menggunakan Shutter Speed rendah dan Diafragma kecil.
ISO Tinggi
Kelebihan dari ISO tinggi adalah kita memungkinkan menggunakan Shutter Speed yang tinggi sehingga gambar bisa lebih beku (freeze) tidak blur karena gerakan.
Kekurangan ISO tinggi adalah timbulnya noise yang mengakibatkan gambar yang dihasilkan kurang jernih.
Noise
Untuk membedakan mana gambar yang jernih dan gambar yang noise akibat penggunaan ISO tinggi, bisa dilihat pada contoh gambar di bawah ini.
Setelah mengetahui kelebihan serta kekurangannya, tentunya dapat membantu kita untuk memutuskan berapa ISO yang akan digunakan.
Tulisan ini adalah rangkaian terakhir dari ulasan tentang segitiga eksposur setelah Diafragma dan Kecepatan Rana. Meskipun ISO ini adalah unsur terakhir atau ke-3 dari segitiga eksposur, tetapi ini bukan tulisan terakhir tentang segitiga eksposur. Penasaran kan?
Bersambung ke Fotografi Dasar : STOP
Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan update tulisan terbaru. Salam fotografi.
Leave a Reply