Mengantar isteri yang reuni dengan temen2 UI-nya di PIM. Edisi jadi suami siaga ceritanya. Tapi selama mereka reuni saya ngapain ya? Ngopi? Ide bagus, yuk ah kita ngopi di PIM.
Ngopi cantik di tempat baru
Setelah berputar-putar mencari tempat ngopi yang belum pernah saya coba, akhirnya ada dua kandidat. Keduanya berlokasi di Street Gallery PIM 1. Ada Morning Glory kalo gak salah inget tempatnya, satu lagi Monolog. saya memutuskan untuk mencoba Monolog. Karena sepertinya namanya lebih punya gaung dan tempatnya juga lebih besar.
Masuklah saya ke Monolog, disambut dan dicarikan meja. Saya minta di area non smoking dan ada colokan listriknya, karena butuh untuk laptop. Pelayanannya oke banget nih di sini.
Cappuccino jadi pilihan
Tanpa melihat buku menu saya langsung pesan cappuccino. Karena dari awal saya sudah ingin minum Cappuccino, tidak mungkin dong tidak punya cappuccino. Tidak terlalu lama datang pesanan saya, presentasinya oke. Yang lebih oke lagi itu rasanya. Enak banget.
Spot tempat duduk yang strategis
Seruput demi seruput terus tidak terasa sudah habis saja. Sambil bekerja di laptop, tidak terasa sudah hampir dua jam saya duduk di situ. Suasananya enak, tempatnya juga bagus.
Saya senang dengan posisi duduk saya saat itu. Di sebelah jendela yang besar dengan pemandangan luar yang bagus. Juga dekat dengan spot barista membuat kopinya. Jadi saya sesekali suka memperhatikan mereka membuat pesanan. Seruuuu!
Lebih memilih manual brew untuk membuat kopi di rumah
Pengen deh punya mesin kopi semi otomatis sendiri di rumah. Tapi listriknya itu lho, gede banget Watt-nya. Jadi selama ini kalau membuat kopi di rumah lebih sering dengan metode manual brew. Jika bukan menggunakan French Press biasanya pakai Mokka Pot.
Diselang minum mineral water akhirnya saya ingin mencoba minuman lainnya. Awalnya ingin mencoba Americano, tapi rasanya ingin mencoba yang bukan kopi hitam. Akhirnya pesan affogato.
Affogato itu ice cream vanilla disiram dengan hot espresso di atasnya. Saya minum kopi yang manis itu ya cuma jenis ini. Agak beda presentasinya dengan affogato yang pernah saya coba di Imah Nini. Kalau di Monolog espresso nya dipisah dulu nanti kita yang menuang sendiri. Terima kasih mbaknya sudah mau dijadikan model tangannya.
Beli kopi untuk di rumah
Akhirnya saya panggil salah satu pelayan di sana untuk diajak ngobrol. Salah satunya ngobrolin kopi jenis apa yang dipakai untuk cappuccino yang tadi saya pesan. Dia bilang di Monolog hanya ada dua jenis kopi yang dipakai. Untuk cappuccino mereka menggunakan yang namanya Monolog Blend.
Akhirnya saya beli kopinya untuk bikin sendiri di rumah. Selang seling sama kopi illy yang biasa saya pakai di rumah kalau bikin caffè latte.
Bakalan balik lagi ngga ke Monolog? Definitely yes.
Leave a Reply