Minggu ini, kita akan melakukan perjalanan seru ke Pangandaran. Karena teman-teman start dari Kalimalang, kita memutuskan untuk bertemu di Ciwidey saja. Kalau dari Bogor langsung ke Kalimalang, kita bisa berangkat subuh banget, takutnya ngantuk di jalan. Jadi, lebih baik berangkat H-1 biar aman.
Perjalanan kali ini kita lewat Sukanagara, Cianjur. Penasaran banget sama jalur potong dari Sukanagara ke Ranca Bali. Yuk, kita lihat keseruannya!
Poin Penting Perjalanan
- Jalanan di beberapa area masih dalam perbaikan, jadi perlu hati-hati.
- Pemandangan kebun teh dan alam yang indah sepanjang jalan.
- Menemukan air terjun dan area menarik lainnya.
- Perlu waktu lebih lama dari perkiraan karena kondisi jalan dan istirahat.
Awal Perjalanan di Cibeber
Kita mulai petualangan ini dari Cibeber, Cianjur. Biasanya kita mulai dari Bogor, tapi kali ini beda. Agak repot juga nih kalau pakai sarung tangan pas mau atur peta di HP, padahal udah pakai yang sudah bisa touchscreen. Jalanan di awal lumayan licin karena baru diaspal dan pinggirannya agak tinggi. Tapi, senang lihat jalanan yang tadinya rusak parah sekarang sudah diperbaiki. Terima kasih buat pemerintah yang sudah memperbaiki jalan ini.
Menuju Ciwidey Lewat Jalur Baru
Tujuan utama kita adalah Pangandaran. Ini kayak mengulang perjalanan ke Ujung Genteng, tapi kali ini tujuannya beda. Ada teman-teman lama yang ikut, tapi ada juga anggota baru. Jadi, bisa kenalan sama orang baru, seru! Aku berangkat duluan H-1 karena ada urusan di Bandung. Besok baru ketemu teman-teman di Ciwidey, terus lanjut bareng ke Pangandaran. Mereka berangkat dari Kalimalang besok pagi.
Kali ini kita coba lewat jalur Cianjur, Sukanagara, terus tembus ke Ciwidey. Biasanya lewat Bandung atau Cimahi. Jalur ini katanya banyak air terjun bagus, tapi lihat nanti aja bisa mampir atau enggak, soalnya udah agak siang. Kita berangkat jam 10.30, jadi nggak bisa terlalu banyak berhenti. Jalanannya berkelok-kelok. Dulu pernah lewat sini pas pulang dari Curug Cikondang, tapi dari arah sebaliknya. Google Maps sempat salah arahin, tapi malah bagus karena pemandangannya lebih oke, meskipun jalannya kecil dan bervariasi kondisinya.
Menjelajahi Sukanagara dan Sekitarnya
Sekarang kita di daerah Cianjur, Kecamatan Campaka. Tadi jalannya bagus, tapi sekarang lagi ada perbaikan. Semoga cepat selesai ya, soalnya sebentar lagi musim hujan.
Wah, ada kebun teh pertama nih! Di jalur ini banyak banget knalpot berisik yang ganggu. Kita sudah masuk Kecamatan Sukanagara. Pantesan tadi ada bocoran, ternyata Sukanagara ini mirip Ranca Bali, ada kebun tehnya. Rencananya memang mau lewat jalur potong dari Sukanagara ke Ranca Bali, terus ke Ciwidey. Semoga pemandangannya bagus dan langitnya mendukung. Drone udah dibawa, tapi belum bisa terbang karena sering hujan.
Jalannya mulai lumayan, meskipun masih agak bergelombang. Nggak bisa ngebut atau cornering di sini, kecuali yang pakai motor trail atau yang jago banget. Perkiraan di Google Maps masih 2,5 jam lagi, tapi ditambah istirahat dan main drone bisa 3-3,5 jam. Mungkin sampai menjelang magrib. Nggak apa-apa, hari ini pengen santai aja di jalan.
Kalau jalannya mulus sih udah digas dari tadi. Tapi daripada celaka, mending pelan-pelan. Wah, kalau jalan halus gini enak. Pemandangannya cakep banget! Banyak rumah di kanan kiri jalan, jadi harus hati-hati kalau ada anak kecil main.
Kita baru lewat Polsek Sukanagara dan masjid Assafariah. Ada lapangan bola juga di sini. Jalanannya udah bagus, aspal baru dan dilebarin. Tapi kok nggak sampai pinggir banget ya? Mungkin biar lebar pas tikungan aja. Aspalnya masih baru, kayak di Cibeber tadi.
Langitnya mulai mendung nih. Sore gini sering hujan. Kemarin pas touring ke daerah Ujung Kulon juga kehujanan terus. Di sini jalannya lagi diperbaiki, jadi ada pengaspalan baru dan lama. Bau aspal panas tercium. Kita baru lewat masjid besar Darusaadah dan ada pom bensin turbo.
Menuju Ciwidey: Tanjakan dan Pemandangan
Selamat datang di Kecamatan Tanggulun. Nggak lama lagi kita belok kiri. Wah, langsung disambut tikungan tajam. Barusan lewat tanjakan lumayan panjang dan berkelok, agak curam juga, tapi aman buat motor standar. Jalannya sudah beton, halus, tapi sempit. Harus hati-hati kalau papasan sama kendaraan lain, apalagi di tikungan ada jurang di sampingnya.
Banyak jalanan yang retak-retak atau betonnya patah, tapi sudah diperbaiki dan aman dilewati. Di sebelah kiri ada jurang lumayan dalam. Ada homestay juga di sini, bisa muat 10-15 orang, Rp500.000 per malam. Ada warung juga. Pas di pinggir jalan.
Wah, itu dia air terjunnya! Ada yang lagi berenang di bawah. Air terjunnya bagus, ada dek dan musala. Pas banget di pinggir jalan. Jalannya baru dibeton sebagian.
Sawah mulai kelihatan, pemandangannya asik. Banyak jalan yang retak-retak kayak longsor. Di sebelah kanan ada air terjun lagi, tinggi banget. Kayaknya itu Curug Citambur. Jalannya masih jelek banget ke sana. Seram tapi aman.
Scenery-nya mulai berubah. Banyak kabut. Wah, keren banget. Mulai ada kebun teh lagi. Akhirnya setelah setengah perjalanan, baru ketemu kebun teh lagi. Jalanan gini bikin kerasa lama, estimasi Google 48 menit untuk 24 km. Di jalan raya mungkin nggak sampai setengah jam.
Jalannya banyak yang patah-patah. Perpaduan sawah, kebun, dan perkebunan teh. Bau kopling tercium dari belakang. Tadi papasan sama motor lain, kita duluan aja. Ngeri kalau bambu merosot tiba-tiba.
Akhirnya, kita bisa motoran di tengah perkebunan teh seperti yang dibayangkan, dengan kabut dan jalan yang bagus. Kita sudah di perkebunan Ranca Bali. Langitnya lagi bagus banget, golden hour. Sayang pemandangan dari darat nggak kelihatan jelas, tapi kalau dari drone pasti keren banget.
Boleh nih bikin thumbnail di sini. Keren banget pemandangannya. Kita nikmatin aja pemandangan ini. Di depan ada petunjuk arah: lurus Ciwidey, Soreang. Kanan KTR Desa Sukaresmi Kampung Koi. Wah, ada Kampung Koi.
Di sini banyak kebun stroberi. Sebelah kiri ada kantor perkebunan teh. Rumah-rumah dinasnya bagus-bagus, rumah jadul gitu. Ada yang lagi syuting FTV di sebelah kiri. Judulnya apa ya? Mungkin ‘Cintaku Semerah Stroberi’ atau ‘Jodohku Ternyata Memang Stroberi’.
Kiri jalan sunset-nya lagi golden banget. Ada tanjakan juga di sini. Banyak yang berhenti menikmati alam dan foto-foto. Pemandangannya cakep.
Nggak lama lagi kita sampai penginapan. Pas banget sampai pas magrib. Di sini ada Kawah Putih, bagus banget buat yang belum pernah ke sana.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Sampai jumpa di postingan blog berikutnya.
Beberapa perlengkapan yang dipakai dalam touring kali ini:
Leave a Reply