Memotret anak kecil tentunya selalu menyenangkan walaupun tingkat kesulitannya tinggi. Bukan sulit dalam teknik fotografi atau tata pencahayaannya, tetapi sulit treatment mood nya. Tahu sendiri kan anak kecil mood nya cepet banget berubah. Apalagi kalau kita ngga kenal alias baru ketemu pas saatnya pemotretan.
Kali ini tingkat kesulitan itu agak sedikit berkurang, karena yang akan saya potret itu keponakan sendiri. Meskipun keponakan sendiri dan cukup dekat dengan mereka, tetap yang namanya anak kecil sulit ditebak kemauannya. Sebentar senyum sebentar cemberut, habis itu nangis.
Kita lihat yuk beberapa hasil fotonya seperti apa.
Memotret Anak Kecil Menggunakan Dua Flash
Inti dari tulisan ini sebetulnya mau membahas dari sisi teknik fotografinya, yaitu strobist. Bagaiman memotret anak kecil dengan background putih bersih hanya dengan dua flash (Speedlight) saja. Tentunya dengan aksesoris yang kali ini saya menggunakan payung putih. Salah satu aksesoris favorit saya karena harganya sangat terjangkau.
Baca juga: 6 Peralatan Strobist Untuk Pemula
Untuk main light saya tempatkan satu flash di samping depan subjek kira-kira 45 derajat. Karena main light yang saya gunakan hanya satu maka saya gunakan reflektor di sisi yang berlawanan. Ini gunanya untuk mengisi area shadow, atau istilah kerennya fill in.
Untuk flash satu lagi saya tempatkan di atas dengan menggunakan boom. Ini juga menggunakan payung putih. Saya tempatkan di antara subjek dan background. Bisa dilihat pada lighting diagram di bawah ini.
Untuk perbandingan power flash antara mainlight dan yang di atas itu beda satu stop. Main light saya ukur menggunakan flash meter pada f/5.6 dan baclground pada f/8.0. Tujuannya supaya mendapatkan background yang cukup terang.
Selain untuk menyinari background posisi penempatan ini juga tujuannya untuk menyinari bagian bahu dari belakang. Diharapkan penyinaran ini menghasilkan rendering cahaya yang soft dari belakang ke depan sehingga menimbulkan dimensi pada subjek. Halah rumit banget kayaknya bahasanya ya? Hahahahaha.
Satu lagi keuntungan dari penempatan lighting di atas ini adalah rambut mendapatkan cahaya juga. Karena memang terkadang rambut ini terlewatkan, hasilnya biasanya gelap dan teksturnya tidak terlihat.
Memang idealnya satu bagian satu lighting, tetapi apa daya jika peralatan belum memadai. Setidaknya kita masih bisa dapat solusi terbaik dari keterbatasan peralatan yang kita miliki. Semangat!!!
Behind The Scenes
Peralatan Yang Digunakan
Saya menggunakan kamera Fujifilm dan Flash dari Nikon. Aksesoris yang digunakan adalah payung putih. Untuk mentrigger flash saya menggunakan PT-04, jenis trigger dan receiver ini cukup populer dan favorit karena harganya murah. Tigger ini bisa digunakan di hampir semua merk kamera dan flash.
Kalau saya menggunakan kamera Nikon maka saya tidak membutuhkan trigger dan receiver untuk mengaktifkan flash Nikon SB-800. Saya bisa menggunakan metode Nikon CLS yaitu Creative Lighting System. Bisa dilihat apa sih Nikon CLS itu pada link di bawah ini.
Bagaimana Menggunakan Nikon CLS
Setting sederhana ini bisa diaplikasikan tidak hanya memotret anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa atau benda lainnya. Bisa mulai dicoba saja, jika di rmah tidak ada anak kecil bisa pinjam punya kakak atau adik. Atau punya tetangga. Hehehehehe.
Armita Fibriyanti
Keren banget hasilnya, saya yang model kamera handphone biasa lihat hasil foto ini langsung berasa takjub.. hehehe
Bayu Swandhani
Hai Mbak, terima kasih untuk apresiasinya. Pake henpon juga bisa kok Mbak. Cuma mungkin lebih terbatas aja. Nanti saya akan coba motret kayak gini pake kamera henpon. Tunggu postingan berikutnya ya.
herva yulyanti
keren banget kang hasilnya ?? ditunggu postingannya ya yg pake henpon kang ?